QuranicPath logo
Quranic verse
Indonesian Language

English version Arabic version

French version

Turkish version

Bangla version

PERHATIAN:

Halaman ini mengungkapkan wajah asli dari praktek sunat atau khitan. Oleh karena itu, halaman ini berisi informasi dan gambar-gambar yang mungkin kurang enak dipandang.


Sunat / Khitan - Apakah Al-Qur'an menyetujuinya?

Mutilasi Kelamin

1)  Pendahuluan

Apa itu sunat? "Kata sunat artinya 'memotong melingkar'. Pada bayi laki-laki, sunat adalah sebuah operasi di mana kulup (kulit yang menutupi kepala penis) dipisahkan paksa dari glans (kepala penis), dibelah bagian atasnya, lalu kulup dijepit dan dipotong dari tubuh. Kulit penis adalah penutup penis yang kompleks dan dapat digerakan, serta tidak ada batas yang jelas mengenai sampai di mana seharusnya kulit penis dibuang dalam sunat. Hal ini berarti bahwa ukuran kulit kulup yang dibuang dalam sunat bervariasi dan tidak mungkin sama antara sunat yang satu dengan yang lainnya."

Baby penis being circumcisded

2)  Nabi Ibrahim A.S. dan sunat

Cerita sunat Nabi Ibrahim A.S. sebenarnya tidak ada dalam Al-Qur'an. Al-Qur'an menceritakan tentang Nabi Ibrahim A.S. secara ekstensif, nama Nabi Ibrahim A.S. sendiri disebutkan sebanyak 67 kali dalam Al-Qur'an. Namun, Al-Qur'an sama sekali tidak menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim A.S. disunat atau mengenai perintah sunat. Iman dan kesetiaan Nabi Ibrahim A.S. kepada Allah SWT adalah hal yang ditekankan dalam Al-Qur'an dan hal yang patut diikuti. Al-Qur'an menceritakan bahwa Nabi Ibrahim A.S. membangun Kaba dan lain-lain namun sama sekali tidak menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim A.S. diperintahkan untuk memotong bagian dari kemaluan-Nya. Ada pertimbangan penting yang harus segera kita lihat.

Picture of Qur'an

"Dan mereka berkata, 'Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk'. Katakanlah, 'Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik'." (Surat Al-Baqarah 135)

Kita mengikuti jalan Nabi Ibrahim A.S. dengan cara mengikuti agama yang disampaikan dalam Al-Qur'an, bukan dari kitab suci lain di mana perintah sunat ini ditemukan, ajaran Allah SWT dalam Al-Qur'an menggantikan ajaran kitab-kitab suci lain tersebut.

"Allah hendak menerangkan (hukum syari'at-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang sebelum kamu (para nabi dan shalihin) dan (hendak) menerima taubatmu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (Surat An-Nisa 26)

3)  Allah SWT mengatakan kepada kita bahwa Dia menciptakan tubuh manusia secara sempurna

Banyak ayat Al-Qur'an yang mengatakan bahwa Allah SWT menciptakan segala sesuatu, termasuk tubuh manusia, dengan bentuk yang paling sempurna. Pada ayat di bawah ini, Allah SWT menyatakan hal tersebut secara tegas mengenai penciptaan manusia.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."
(Surat At-Tin 4)

Artinya, ketika seorang bayi keluar dari rahim ibunya, tubuh bayi tersebut adalah bentuk yang paling sempurna dan terbaik, yang diciptakan oleh Allah SWT. Tidak ada yang perlu diubah atau dikoreksi. Mengenai perkembangan bayi tersebut, Allah SWT menyatakan pada ayat di bawah ini.

"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." (Surat Al-Mu'minun 14)

Perhatikan! Allah SWT menyatakan bahwa diri-Nya adalah pencipta terbaik, dan tubuh bayi hasil ciptaan-Nya adalah bentuk yang paling baik.

Allah SWT menyatakan sesuatu dalam ayat lain di bawah ini.

"... (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu (yang diciptakan Allah)..." (Surat An-Naml 88)

Allah SWT juga menyatakan dalam tiga ayat lainnya mengenai tubuh manusia.

Sunat

"Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah." (Surat As-Sajdah 7)

"Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezeki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam." (Surat Ghafir 64)

"Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kembali(mu)."
(Surat At-Taghabun 3)

Semua ayat tersebut menyatakan bahwa Allah SWT menciptakan tubuh manusia, laki-laki dan perempuan, dengan sempurna di dalam rahim sang ibu. Kulit kulup sengaja diciptakan oleh Allah SWT pada tubuh laki-laki. Bukan sebuah "kesalahan" ketika Allah SWT menciptakan kulit kulup pada laki-laki. Sehingga umat manusia tidak perlu mengambil pisau dan melakukan sunat pada penis laki-laki, seolah-olah sunat adalah prosedur perbaikan pada apa yang telah diciptakan Allah SWT, dan seolah-olah ciptaan Allah SWT adalah sebuah kecacatan. Allah SWT menyatakan hal tersebut dalam sebuah ayat berikut ini.

"...Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?" (Surat Al-Mulk 3)

Para pendukung sunat mengatakan bahwa ada banyak alasan untuk sunat seperti kebersihan dan manfaat lainnya. Apa yang dikatakan para pendukung sunat ini sebenarnya adalah hinaan terhadap Allah SWT. Karena, kalau bersunat atau tidak memiliki kulit kulup lebih baik, tentu Allah SWT menciptakan semua bayi laki-laki dalam keadaan bersunat atau tanpa kulit kulup tersebut, seperti apa yang telah SWT nyatakan bahwa Allah SWT menciptakan tubuh manusia secara sempurna. Sesuai dengan apa yang telah dikatakan dalam Al-Qur'an, penelitian medis menemukan bahwa kulit kulup (yang dibuang dalam sunat) memiliki banyak kegunaan yang bermanfaat dan sengaja diciptakan oleh Allah SWT untuk memiliki banyak kegunaan dan manfaat tersebut.

4)  Fungsi dan kegunaan kulit kulup (kulit yang dibuang dalam sunat)

Berikut ini adalah beberapa fungsi kulit kulup dan apa yang akan terjadi ketika kulit kulup dibuang melalui sunat:

✔ Kulit kulup adalah jaringan sensorik/indra khusus. Kulit kulup memiliki ribuan sel bergulung-gulung yang sangat peka terhadap sentuhan (sel Meissner’s corpuscles) dan merupakan komponen sensor terpenting pada penis. Kulup juga memiliki banyak cabang dari saraf punggung dan 10.000 sampai 20.000 ujung saraf seksual khusus yang dapat merasakan gerakan kecil dan peregangan, perubahan suhu, dan perubahan jaringan. Jadi, hampir 20.000 ujung saraf dipotong dalam sunat. Catatlah bahwa bagian yang paling sensitif dari penis adalah ujung dari kulit kulup (area transisi antara bagian luar dan dalam dari kulit kulup). Dan ujung kulup ini selalu dipotong dalam sunat.

✔ Fungsi perlindungan. Kulit kulup normalnya menutupi glans penis yang sangat sensitif dan melindungi glans dari goresan, pengeringan, penebalan, dan zat tercemar dari lingkungan sekitarnya. Lapisan bagian dalam kulit kulup terdiri dari lapisan mukosa lunak yang licin, seperti bagian dalam dari kelopak mata dan mulut, sehingga kulit kulup ini melindungi glans yang sensitif dari goresan dan lecet. Glans penis (pada ilustrasi di atas, glans terbuka setelah disunat) dimaksudkan untuk menjadi organ bagian dalam dari tubuh yang terlindungi, seperti klitoris pada wanita. Glans yang tertutup sangatlah sensitif dan memiliki jaringan yang serupa dengan jaringan basah pada bagian dalam dari pipi, tapi setelah disunat, glans mulai kehilangan kesensitifannya akibat goresan dan gesekan dari popok atau celana dalam.

Dalam beberapa minggu pertama, sangat menyakitkan ketika glas (kepala penis) menyentuh kain atau celana. Sama seperti bola mata manusia yang dilindungi oleh kelopak mata. Jari tidak akan menyentuh bola mata secara langsung, tapi hanya menyentuh kelopak mata yang sensitif. Setelah sunat atau khitan, glans yang terbuka mulai mengering dan mengalami penebalan (proses pembentukan jaringan sel yang keras di bagian luar glans sebagai fungsi pengganti pertahanan terhadap zat tercemar dari lingkungan sekitar).

5)  Apakah sunat atau khitan itu penting untuk kebersihan tubuh?

Seperti yang telah disebutkan bahwa salah satu alasan melakukan sunat adalah untuk kebersihan tubuh. Bagaimanapun juga, mereka tidak mau mengakui bahwa kebersihan tubuh itu sederhana, yaitu kebiasaan utama membersihkan tubuh yang dinamakan mandi, dan membersihkan bagian dalam kulit kulup di mana kegiatan ini membutuhkan waktu yang lebih singkat daripada menggosok gigi! Hidung kita menyaring kotoran dari udara dan kita hanya memerlukan pembersihan yang biasa, bukan dengan membelah hidung secara permanen. Contoh lain, setelah buang air besar, dubur kita perlu dibersihkan dengan air. Kebersihan adalah bagian dari kehidupan namun amputasi (pemotongan bagian tubuh secara permanen) bukanlah suatu penyelesaian masalah kebersihan. Mereka menyebutkan alasan lain seperti 'sunat mencegah banyak penyakit'. Namun, hanya 20% dari jumlah seluruh laki-laki di dunia ini yang disunat, sedangkan sisanya (80%) tidak disunat, apakah ada epidemi penyakit masal yang luas, konsisten, dan secara jelas diakibatkan karena tidak disunat? Jawabannya adalah 'TIDAK'.

6)  Setan dan iblis berjanji untuk mengubah ciptaan Allah SWT dalam Al-Qur'an

Sunat

Setan dan iblis berjanji untuk membuat agar manusia secara permanen memotong bagian tubuhnya yang telah diciptakan Allah SWT. Allah SWT memperingatkan kita mengenai hal ini melalui ayat di bawah ini.

"Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya. Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka." (Surat An-Nisa 119-120)

Sunat Seperti yang telah tertulis, setan dan iblis berjanji untuk membuat manusia mengubah secara permanen apa yang telah mula-mula Allah SWT ciptakan. Kenyataan bahwa setan menggunakan telinga ternah sebagai contoh, tidak berarti bahwa usaha setan dalam mengubah ciptaan Allah SWT hanya terbatas pada hewan ternak saja. Karena tujuan setan adalah membuat manusia mengubah secara permanen apa yang telah mula-mula diciptakan Allah SWT, bukan memotong telinga hewan ternak yang sebagai tujuan utamanya, dengan kata lain memotong telinga hewan ternak adalah siasat licik setan untuk menipu manusia.

Kita mengetahui hal itu dari pernyataan setan "Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya.", di mana ciptaan Allah SWT mencakup segala sesuatu yang diciptakan Allah, termasuk penis dan kulit kulup. Maksudnya, sunat mengubah apa yang telah Allah SWT mula-mula ciptakan secara permanen.

Karena berkomitmen terhadap janjinya, setan dan iblis harus mencari cara-cara untuk membuat manusia menerima keinginan setan. Berkenaan dengan cara-cara setan tersebut, Allah SWT memperingatkan umat-umat-Nya bahwa setan dan iblis menanamkan kata-kata dan kalimat di luar Al-Qur'an, seperti cerita isu dan 'apa kata orang', melalui ayat di bawah ini.

"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan." (Surat Al-An'am 112).

Ingatlah bahwa Al-Qur'an adalah satu-satunya kitab pedoman bagi umat beriman seperti yang tertulis di dalam Al-Qur'an!

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya - Al-Qur'an 95:4

7)  Mengapa banyak laki-laki bersunat (yang sudah disunat) tidak mengeluh dan tidak protes?

Berikut ini adalah beberapa jawaban dari pertanyaan di atas ini.

1. Mereka disunat atau dikhitan ketika masih bayi atau anak-anak. Hubungan seks mungkin masih terasa nikmat, namun mereka tidak tahu perbedaannya dengan hubungan seks yang menggunakan organ lengkap (penis alami yang tidak disunat) yang telah diciptakan mula-mula oleh Allah SWT. Jadi, mereka tidak memiliki cara untuk mengetahui perbedaan kenikmatan hubungan seks tersebut. Ketidaknyamanan jangka panjang lainnya akibat disunat seperti lecet atau goresan pada glans (kepala penis) benar-benar sudah ditekan oleh otak selama bertahun-tahun (namun, bisa juga masih tetap terasa ketidaknyamanan tersebut).

2. Keyakinan bahwa sunat adalah bagian dari Islam dan sunat harus dilakukan tanpa protes, keluhan, dan dipertanyakan. Pandangan tentang agama sejati yang tidak bisa memerintahkan sesuatu yang jelek, hanya pengakuan bahwa "Islam" adalah kebenaran tanpa mengerti apa yang tertulis dalam Al-Qur'an mengenai agamanya (bagaimanapun juga, faktanya 'Sang Pembawa Firman' tidak melakukan atau memerintahkan segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Al-Qur'an). Dengan kata lain, Sang Nabi sebenarnya tidak mungkin melakukan atau memerintahkan sunat atau khitan karena bertentangan dengan Al-Qur'an, namun dipercaya melakukan dan memerintahkan sunat atau khitan.

Baby Kesimpulannya, fakta-fakta dari Al-Qur'an dan ilmu medis sejalan dalam membuktikan bahwa sunat laki-laki dan perempuan adalah tindakan yang berlawanan dengan agama yang diturunkan oleh Allah SWT, dan setan iblis lah yang mempengaruhi manusia untuk melakukan sunat atau khitan. Sunat mengakibatkan kerugian jangka panjang bagi laki-laki dan perempuan, seperti trauma dan merugikan istrinya atau suaminya kelak secara seksual. Pertanyakanlah pada diri Anda sebelum Anda melakukan sunat atau khitan, siapakah Anda sehingga Anda berhak mengubah secara permanen apa yang telah secara sempurna diciptakan oleh Allah SWT sendiri? Tubuh laki-laki dan perempuan adalah sempurna yang telah diciptakan oleh Allah SWT.

"Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah." (Surat As-Sajdah 7).

"...(Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu (yang diciptakan Allah)..." (Surat An-Naml 88)

"Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: 'Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu'. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih." (Surat Ibrahim 22)

Misconceptions link



Segala informasi dalam website ini boleh digandakan, dicetak atau didistribusikan secara gratis.
Harap cantumkan website ini sebagai sumber dan referensinya.